APA ITU KONSEP ECO CITY
Konsep
Eco City adalah konsep yang diterapkan oleh sebuah kota yang ramah lingkungan
dan juga untuk menjadi kota yang berkelanjutan. Konsep ini diterapkan di
negara-negara maju seperti Jerman, Amerika, Singapura, dan Inggris. Yang
dimaksud kota yang berkelanjutan adalah kota yang mampu memanajemen kotanya
dalam segala aspek baik lingkungan, ekonomi, Sumber Daya Alam, dan manusianya
sendiri.
Konsep ini mengajarkan kita untuk kembali ke alam (Back to Nature) dan juga menghemat energi yang ada. Kita diajak untuk tidak membawa kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, membuat Ruang Terbuka Hijau, dan juga tidak merusak lingkungan alam. Saat ini pemanasan global sudah banyak membawa dampak yang buruk bagi negara-negara di dunia. Sehingga negara-negara maju menerapkan konsep ini.
Pertambahan penduduk juga menjadi faktor pendorong diterapkannya konsep ini. Dengan bertambahnya penduduk maka lahan yang ada pun semakin berkurang sehingga tidak adanya ruang terbuka hijau sehingga kota tidak menjadi berkelanjutan. Kota yang ideal seharusnya memiliki 30% ruang terbuka hijau dari luas kota seluruhnya. Untuk menerapkan konsep ini maka dibutuhkan strategi berikut :
1. Look
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah look (melihat). Kita harus melihat kota yang berhasil menerapkan konsep eco city seperti di Singapura.
2. Copy
Langkah selanjutnya yaitu copy. Setelah kita melihat negara tersebut dan mempelajari tentang tata ruang kota di negara tersebut kemudian kita terapkan di kota kita seperti di Jakarta
3. Add (inovasi)
Langkah yang terakhir yaitu inovasi. Kita membutuhkan inovasi dalam menerapkan konsep tersebut karena tidak semua negara sama. Contoh di Indonesia. Kita tidak dapat langsung menerapkan konsep ini karena kondisi alam, geografis, dan topografi yang berbeda dengan Singapura sehingga dibutuhkan inovasi dalam menerapkan konsep ini di Indonesia.
Konsep ini mengajarkan kita untuk kembali ke alam (Back to Nature) dan juga menghemat energi yang ada. Kita diajak untuk tidak membawa kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, membuat Ruang Terbuka Hijau, dan juga tidak merusak lingkungan alam. Saat ini pemanasan global sudah banyak membawa dampak yang buruk bagi negara-negara di dunia. Sehingga negara-negara maju menerapkan konsep ini.
Pertambahan penduduk juga menjadi faktor pendorong diterapkannya konsep ini. Dengan bertambahnya penduduk maka lahan yang ada pun semakin berkurang sehingga tidak adanya ruang terbuka hijau sehingga kota tidak menjadi berkelanjutan. Kota yang ideal seharusnya memiliki 30% ruang terbuka hijau dari luas kota seluruhnya. Untuk menerapkan konsep ini maka dibutuhkan strategi berikut :
1. Look
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah look (melihat). Kita harus melihat kota yang berhasil menerapkan konsep eco city seperti di Singapura.
2. Copy
Langkah selanjutnya yaitu copy. Setelah kita melihat negara tersebut dan mempelajari tentang tata ruang kota di negara tersebut kemudian kita terapkan di kota kita seperti di Jakarta
3. Add (inovasi)
Langkah yang terakhir yaitu inovasi. Kita membutuhkan inovasi dalam menerapkan konsep tersebut karena tidak semua negara sama. Contoh di Indonesia. Kita tidak dapat langsung menerapkan konsep ini karena kondisi alam, geografis, dan topografi yang berbeda dengan Singapura sehingga dibutuhkan inovasi dalam menerapkan konsep ini di Indonesia.
Konsep
Eco City sangat berkaitan erat dengan Al-Qur'an yaitu dengan surah
Ar-Rum (30) ayat 41-42 yang Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat
dan dilaut disebabkan perbuatan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah :
Adakanlah perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang
yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum : 41-42).
Oleh
sebab itulah, menurut penulis bahwa konsep kota ini sangat ideal untuk
diterapkan karena konsep pembangunannya tidak bertentangan dengan
sunatullah/hukum alam.
APA ITU SMART ECONOMY
Smart Economy adalah salah satu dari konsep Smart
City, dimana Smart Economy berbicara dalam lingkup ekonomi untuk menjawab
"Bagaimana suatu ekonomi dalam suatu kota dapat berjalan secara efektif
dan efisien", dan disinilah Teknologi Informasi hadir dalam menjawab
peranyaan tersebut. Jawabannya adalah dengan menggunakan TI maka peluang
untuk membentuk jaringan sosial yang baru terbuka sangat lebar. Generasi muda
sangat aktif menggunakan media sosial membuat mereka mempunyai akses informasi
yang besar, jaringan sosial yang luas, sehingga menjangkau audiens yang lebih
luas. Pemanfaatan potensi ini untuk mendukung kewirausahaan (technopreneur) akan sangat positif. Dengan akses
terhadap TIK yang merata pada warga kota, seperti tersedianya akses internet
cepat dan murah, kecilnya gap warga terhadap teknologi baru, maka akan membuat
aktivitas ekonomi menjadi bergairah dengan mudahnya melihat potensi bisnis yang
mendorong kemunculan entrepreneur entrepreneur baru.
Smart Economy diringkas menjadi dua hal.
Pertama membuka akses informasi yang luas sehingga meningkatkan peluang warga
untuk melakukan aktivitas ekonomi yang efektif. Kedua untuk aktivitas bisnis
yang sudah berjalan, akan mereduksi biaya operasional lebih minimal, lebih
produktif dan tumbuh dalam konteks ’sustainable’.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana membuat bisnis lebih produktif serta efisien,
salah satu jawabannya adalah Datafication, alias
mengusahakan semua aktivitas bisnis dapat direpresentasikan dalam bentuk data
dan tercatat, untuk itu perlu ‘attitude / SOP’ yang
disiplin dalam usaha usaha untuk tertib data (data entry),
pengumpulan data, crawling data, data analytics dan
lain lain.
Dengan
penggunaan Teknologi Informasi pada Smart Economy dalam suatu konsep Kota
pintar (Smart City) diharapkan agar membentuk suatu pondasi yang kuat bagi
keberlangsungannya kegiatan perekonomian disuatu Kota.
APA ITU SMART GOVERMENT
Kali ini saya akan membahas tentang Smart Goverment,Smart Government
merupakan salah satu elemen dasar yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Smart
City. Secara umum, Smart Government adalah istilah yang merujuk pada
pengimplementasian ICT pada layanan publik di bidang pemerintahan secara
efektif. Sedangkan, Smart City selain mencakup administrasi pemerintahan juga
menangani layanan kesehatan, transportasi, pendidikan, dan sebagainya.
Pertanyaan seputar konsep penggabungan jalan keluar permasalahan layanan
administratif di masyarakat dengan teknologi sudah menjadi perbincangan hangat
di seluruh dunia sejak lama. Hal itu juga lah yang kemudian mendorong munculnya
istilah e‐government di masa lalu.
Kala itu, e‐government berfokus pada inisiatif supaya teknologi
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan publik.
Kemudian beberapa waktu setelahnya, implementasi e‐government
mulai terlihat dengan adanya pelayanan secara real‐time dan
lebih cepat di instansi‐instansi pemerintahan. Sayangnya,
kelemahan dari konsep e‐government adalah pelayanannya
bersifat eksklusif, artinya masih terpisah‐pisah untuk tiap layanan dan
instansi.
Dengan landasan e‐government yang sudah ada, maka
kemudian muncul versi pembaruan yang bernama Smart Government. Di dalam Smart
Government, pelayanan publik dilakukan secara terpusat, sistem pelayanannya
sudah terintegrasi. Dampaknya adalah sistem dalam Smart Government dapat
menopang dan menjamin kemudahan akses layanan secara efektif.
Dalam beberapa praktiknya di Indonesia sampai saat
ini, Smart Government memiliki nama dan integrasi sistem yang berbeda‐beda untuk tiap
daerah. Namun konsep yang dibawa sebenarnya sama, yaitu pada kemudahan
pelayanan publik dan perizinan. Contohnya Pemerintah Kota Surabaya dan
Kabupaten Sleman, melalui mesin bernama e‐Kios. Sistem e‐Kios adalah kios pelayanan publik yang bersifat real‐time dan satu pintu.
Melalui e‐Kios
masyarakat bisa mengajukan semua bentuk perizinan dan permohonan jasa publik
tanpa harus berpindah dari satu instansi pemerintah ke instansi lain. Hingga
April 2015, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan bahwa sudah ada 203 e‐Kios di seluruh
Surabaya.
Sedangkan di
Jakarta dan Bandung, selain kemudahan pelayanan publik dan perizinan, konsep
lain Smart Government‐nya adalah transparansi. Yaitu
mendekatkan masyarakat dengan pegawai pemerintahan. Pengaduan kepada pemerintah
dan pemberian reputasi kepada perangkat daerah dapat dilakukan secara langsung
melalui aplikasi online.
Beberapa kota tersebut juga mengintegrasikan Smart Government secara
langsung dengan aplikasi besar Smart City. Keseriusan Pemerintah Kota Bandung
dalam mewujudkan integrasi ini dibuktikan dengan dibangunnya Command Center,
pusat kendali untuk seluruh komponen Smart City termasuk Smart
Government.
Langkah serupa
juga segera diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.Pasca terwujudnya
Smart Government, berarti pemerintah daerah tidak lagi hanya berlomba dengan
daerah lain secara nasional dalam hal kualitas pelayanan publik, tetapi juga
secara global. Smart Government diarahkan supaya mampu membangun Smart City
yang ramah bagi semua orang.
Artinya, Smart Government harus mampu mempertahankan dan meningkatkan
kemudahan akses all‐in‐one. Tidak ada lagi kebingungan,
antri panjang di berbagai instansi pemerintahan, dan mengisi formulir kertas
berlembar‐lembar.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment